Pages

Cari

Jumat, 19 Desember 2014

Malam Satu Suro Di Slamet Riyadi



Semakin malam, Jalan Slamet Riyadi malah semakin ramai. Mobil dan motor hilir mudik silih berganti, begitu juga dengan para pejalan kaki. Rombongan para pejalan kaki membentuk kelompok-kelompok sendiri, kelompoknya ada yang berdasarkan jenis kelamin, ada yang berdasarkan hubungan kekerabatan, ada yang berdasarkan kampung mereka tinggal, ada yang berdasarkan usia, dan ada juga yang campuran. Tapi yang aku lihat, kebanyakan para pejalan kaki itu usianya sudah setengah abad lebih. Pakaian yang mereka kenakan model pakaian wong ndeso, yang perempuan memakai jarit dan kebaya dengan rambut disanggul kecil. Yang laki-laki ada yang memakai beskap lengkap dengan blangkon. Beberapa dari mereka ada yang mengunyah sirih.

Senin, 15 Desember 2014

Pembangkangan Bocah




“Kamu lagi, kamu lagi!....Dasar bocah gemblung koplak!”


Bocah berperawakan gembul, berkepala plontos, dengan dua gigi tonggos yang berwarna kuning kehitam-hitaman dan tanpa baju itupun hanya berdiri mematung di tengah-tengah ruangan yang besar.


Selasa, 09 Desember 2014

Dan Benar, Saya Pegawai Negeri Sipil

Seorang PNS sedang menunggu kereta lewat.

Dulu waktu saya masih kelas satu SD, cita-cita saya adalah ingin menjadi tentara. Karena di mata saya pada waktu itu, sosok tentara itu sosok laki-laki yang gagah, punya senjata api, berani.

Rabu, 03 Desember 2014

Pelangi, Bawa Aku Turun

Kaubilang pelangi akan datang selepas hujan?
Kau bohong, buktinya hujan malam ini dia tak datang.
Kaubilang kau akan datang malam ini?
Kau bohong, padahal aku basah kuyup menunggumu di taman ( Andi Eksak )

Kata orang, hari Rabu adalah hari paling produktif. Hari Rabu berada di pertengahan minggu. Pada hari Rabu tersebut para pekerja sudah running melewati hari Senin dan Selasa, dan mereka bersemangat untuk menyongsong harapan baru di akhir pekan. Bahkan untuk menunjukkan betapa produktifnya hari Rabu tersebut, ada pepatah yang mengatakan “Belilah barang, produk hari Rabu.”

Senin, 01 Desember 2014

Ketemu Srigala Di Semeru #4

Setelah berjalan lebih dari setengah hari, dengan menyusuri perbukitan yang ditumbuhi bunga edelweis tibalah kita di pos pendakian Ranukumbolo.

Ranukumbolo adalah nama sebuah danau dari beberapa danau yang ada di wilayah Semeru.

Jumat, 28 November 2014

November Rain Di Alun-Alun

Orang-orang bilang bulan November identik dengan hujan. November Rain. Memang benar sih, memasuki bulan November ini beberapa wilayah sudah mulai diguyur rintik hujan. Tanah yang basah oleh air hujan menimbulkan semerbak aroma yang unik, ngangeni. Toko-toko di pinggir jalan tidak mau kalah dalam mangayubagyo atau ikut meramaikan November Rain, dengan cara memajang jas hujan dan payung warna-warni beraneka rupa dan ukuran.

Jumat, 21 November 2014

Ketemu Srigala Di Semeru #3

Jumat sore, jam lima kurang dua menit. Saya sudah siap-siap untuk segera absen pulang. Sebenarnya jarak antara kos dengan kantor tidak terlalu jauh sih. Paling jalan kaki dua sampai tiga menit sudah sampai. Tapi perasaan untuk segera packing begitu bergemuruh di dada.

Selasa, 18 November 2014

"Kutukan Gua Ketonggong"


“Orang-orang itu pada mau kemana Mas?” tanya Sri dengan intonasi yang  bergetar.

Saya injak pelan pedal gas mobil VW Safari saya, jarum di speedometer berada di posisi angka 0. Di depan mobil VW Safari saya dua orang laki-laki berjalan menuju ke suatu titik kerumunan yang berjarak sepelemparan batu dari posisi kami saat ini. Laki-laki yang satu berpakaian formal, sedangkan yang satunya memakai baju warok yang serba hitam.

Kamis, 13 November 2014

Ketemu Srigala Di Semeru #2

Kurang satu minggu lagi, rencana besar kita akan dimulai. Insya Allah persiapan fisik sudah lumayan lah….Kalo seusia kita ini yang penting adalah endurance nya, kalo soal speed jelas kita kalah jauh dari mereka yang masih seusia anak kuliahan.

Padahal pada jaman kuliah dulu juga segini aja kemampuannya….

Selasa, 11 November 2014

Penghuni Hotel


Pucuk cemara sudah merunduk menyongsong malam. Yang menunggu penjemputan sudah meninggalkan pekarangan dengan puji syukur setinggi langit. Tinggal aku sendiri yang masing mencangkung di pojok sambil terus melotot ke pintu pagar, berharap kalau-kalau ada yang mendekat. Yang ada cuma angin senja, menerbangkan bau rerumputan bercampur debu, memperberat kecemasanku.

Jumat, 07 November 2014

Ndhog So : One For All and All For One



Sekarang lagi ngetrend hal-hal yang berbau tempoe doeloe. Sampai ada banyak event yang mengambil tema “tempoe doloe”.

Mulai dari jajanan, pakaian, produk, gaya hidup, bahasa, pokoknya semuanya diusahakan kembali ke tempoe doeloe.

Selasa, 04 November 2014

Ketemu Srigala Di Semeru #1


“Bangun, bangun..ayo jogging Cil..” suara cempreng Jabrik yang membuyarkan mimpi sangar saya, terdengar bagaikan kaleng rombeng yang jatuh dari gedung bertingkat seratus. Gombrengggggg…

“Hooaahmmm….jam berapa ni Brik…arek-arek sudah bangun ta?’’ jawab saya dengan intonasi yang masih setengah sadar, sambil menarik sleeping bag yang melorot ke bawah.

Senin, 03 November 2014

Catatan Kecil Tentang Kepergian Bapak


Kamar Bapak yang ber cat orange itu sepi. Saya rebahkan badan saya di atas tempat tidur model ranjang rumah sakit punya Bapak, yang baru sebulan lalu dibeli dari hasil patungan tujuh anak-anaknya.
***
Ayo ndang budal, mengko selat telat,” ( ayo segera berangkat, nanti keburu terlambat ) kata Bapak sambil mengeluarkan sepeda ontelnya. Segera saya mencium tangan Sibu dan berlari, membonceng sepeda ontel Bapak. Minggu pagi itu, saya diantar Bapak ke RRI Surakarta untuk ikut mengisi siaran Taman Kanak-Kanak. Pada waktu itu saya berani tampil dengan menyanyikan lagu yang berjudul Bedug Agung.

Kamis, 23 Oktober 2014

Galau Di Atas KRL


Hari yang aku tunggu-tunggu pun tiba. Jumat malam. Perasaanku membuncah, ingin segera bertemu keluarga kecilku. Berbagai macam rencana mengisi hari Sabtu dan Minggu bersama anak-anak, berkelebat di benakku.

Rabu, 22 Oktober 2014