Semenjak Mak Erot meninggal dunia, Dananjoyo
seperti anak ayam kehilangan induknya.
Bukaann..... Dananjoyo bukanlah
anak Mak Erot, tapi dilanda galau dan bingung yang luar biasa beratnya
karena Dia sudah kadung cocok dengan tritmen dari Almarhumah Mak Erot.
Doi sudah mencoba ke berbagai tabib diseluruh antero Nusantara, tapi belum mendapatkan yang se manjur Mak Erot.
Pada suatu hari, Dananjoyo diberitahu temannya bahwa ada tabib perempuan seumuran Mak Erot yang jos gandosssss.
Berangkatlah Dananjoyo menemui tabib tersebut, sendirian.
Berangkatlah Dananjoyo menemui tabib tersebut, sendirian.
"Jadi kamu kepingin perkasa to Le...."
"Iya Mak...biar bisa mak jlebb..!"
"Okay...gampang, gak perlu pake di urut ataupun ramuan Le.
Syaratnya gampang, kamu harus mendapatkan ucapan terimakasih dari tiga
orang wanita. Satu ucapan terimakasih akan membuat “punyamu” bertambah
panjang 0,75 cm."
"Ndesit? ( dibaca that's it )"
"Yoi bro...."
Berangkatlah Dananjoyo mencari apa yang disyaratkan oleh Tabib tadi.
Ditengah perjalanan Dananjoyo melihat seorang perempuan yang mau
menyeberang jalan. Dengan sigap dibantunya perempuan itu menyeberang
jalan. Dan diujung jalan perempuan itu pun berkata,” Terimakasih Mas.”
Dananjoyo pun masuk ke sebuah pasar tradisonal. Terlihat olehnya
seorang perempuan bakul daging ayam yang lagi kerepotan membawa
dagangannya. Tanpa ba bi bu diangkatnya dagangan ibu itu dan dibawanya
ke bedak ibu itu.
“Wah, terimakasih lo mas atas bantuannya....” kata ibu itu.
“Kurang satu nih...” kata Dananjoyo dalam hati sambil matanya melihat
kebawah. Senyumpun mengembang demi melihat celananya agak menyembul
keluar.
“Tolong..tolongggg....copet..copet..” teriak seorang perempuan.
Secepat kilat, Dananjoyo pun melesat mengejar pencopet tersebut. Dengan
gerakan jurus “macan menerkam”, Dananjoyo pun melayang bak macan
kelaparan mencari mangsa.
Pergumulan hebat pun terjadi. Si Pencopet
tidak begitu saja menyerah, dia mengeluarkan senjata tajam yang
berkilatan. Mata Dananjoyo mengawasi dengan tajam gerakan senjata si
copet tersebut.
“Ada cicak..,” teriak Dananjoyo sambil telunjuknya menunjuk ke atas.
Pada saat si copet mendongak keatas, tendangan memutar Dananjoyo tepat mengenai rahangnya. Jatuh terkulailah si copet.
Si Ibu yang kecopetan tersebut berlari menemui Dananjoyo, sambil berkata...
“Terimaksih mas.....beribu-ribu terimakasih mas.......”
“Terimaksih mas.....beribu-ribu terimakasih mas.......”
Wottt???!!!.....
Dananjoyo pun terkulai lemas.
Saya Arif Wibowo, melaporkan untuk anda..yaaa andaaaaaa......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar