Pages

Cari

Rabu, 16 Desember 2015

#FFRabu - Mimpi Tak Terbeli

Siti memandangi celengan ayam nya yang terbuat dari tanah liat. Sudah hampir empat tahun dia menyisihkan sebagian penghasilan dari buruh cuci untuk ditabung di celengan tersebut. Malam itu tekadnya sudah bulat, untuk memecah celengan tersebut.

Kamis, 03 Desember 2015

Lima Jam Di Kota Kita


Ketika Aku disini, dan Kamu selalu menari – nari, meliuk – liuk kan semua gemulai tubuhmu di depan , belakang, atas, bawah , pandanganku.

Ketika Aku disini, dan kata – kata mu menelusup masuk ke kupingku, membisiki ku sepatah dua patah kata indah membuai mesra harapan.

Rabu, 25 November 2015

#FFRabu - Pulang Sebelum Waktunya

Adul clingak – clinguk di depan pintu gerbang sekolah. Teman – temannya pada berhamburan keluar dari kelas. Ada yang masih main di halaman sekolah , langsung pulang jalan kaki atau naik sepeda.

Rabu, 18 November 2015

@FFRabu - Foto Kenangan

Ruang auditorium itu penuh dengan tamu – tamu yang berpakian rapi. Diatas panggung kedua mempelai sibuk menerima ucapan selamat dari para tamu.

Di tengah auditorium tersebut, Slamet sibuk mengarahkan kamera Polaroid nya ke segala arah. Tak jarang beberapa tamu meminta Slamet untuk mengambil gambar mereka.

Kamis, 12 November 2015

@FFRabu - Pernikahan Setyowati

Suara gamelan terdengar dari rumah joglo tua di tengah alas Ketonggo beradu dengan suara gerimis hujan sore itu. Orang – orang hilir mudik menuju rumah joglo tua itu.

“Bagaimana Le, semua sudah siap?” Tanya Pak Karyo.

Selasa, 10 November 2015

#PahlawankuRTC - Al, El, dan Ibuk

“Ibuk, El mau cari Mas Al dulu. Katanya sih Mas Al mau dapat rejeki yang banyak hari ini, buat berobatnya Ibuk. Ibuk tunggu dulu ya?”

Aku bergegas meninggalkan pusat perbelanjaan itu. Hati ku dag dig dug. Sore tadi Ibuk muntah darah lagi. Aku minumkan sisa obat dari Puskesmas yang tinggal tiga biji. Tapi Ibuk tidak kunjung sembuh, tubuhnya malah menggigil. Aku kebingungan.

Rabu, 04 November 2015

#FFRabu - Sayap Patah

Suaranya yang serak parau sangat ditakuti orang – orang. Tiap terdengar suaranya di malam hari, orang – orang segera masuk ke rumah masing – masing. Berdoa khusuk berharap malam ini bukan urutan mereka diambil mahluk tersebut.

Kamis, 29 Oktober 2015

#FFRabu - Putri Panggung

Dengan dibalut kebaya merah tipis dan jarik, gerak tubuhnya begitu gemulai. Jari – jari lentik digerakkannya mengikuti alunan gamelan yang mendayu – dayu. Mata para lelaki tak pernah berkedip mengikuti gerak pinggulnya. Para wanita melihatnya dengan tatapan sinis.

Kamis, 22 Oktober 2015

#FFRabu - Surat Perintah Pak Presiden

Suasana hening dini hari itu menyelimuti ruang tengah Istana Negara. Tiga orang jenderal duduk dihadapan seorang presiden yang sedang sakit, lemah tak berdaya. Asap rokok tak henti – hentinya keluar dari mulut pak presiden.

Seorang jenderal yang berwajah kalem dan sumeh sedang mendiktekan konsep surat kepada dua orang jenderal juniornya.

Selasa, 20 Oktober 2015

Prompt #93 - Cermin Besar di Rumah Loji.

foto diambil dari sini

Di dekat gang kecil itu ada sebuah rumah besar peninggalan Belanda yang dipunyai oleh laki - laki keturunan Cina, orang – orang mengenalnya sebagai Bah Tiong. Temboknya tinggi, pintu masuk utamanya juga tinggi.  Halamannya  tidak terlalu luas, terdapat  teras depan berbentuk pendopo. Daun pintu dan daun jendelanya khas Belanda banget. Tinggi dan gede. Warna bangunan didominasi warna putih gading. Di dinding yang memisahkan ruang teras depan dengan ruang dalam terpasang sebuah cermin besar. Rumah tersebut dikenal sebagai Rumah Loji.

Jumat, 09 Oktober 2015

Prompt #91 - Tidak Untuk Ke Dua Kalinya


“Pegang tangan Ayah.”

Ke dua laki – laki beda usia itu berjalan bergandengan tangan menyusuri jalan tanah yang basah setelah hujan hampir seharian.
Aku berjalan dibelakang mereka, pandanganku tak pernah lepas dari polah tingkah mereka berdua.

“Hati – hati, jalannya licin!” teriakku pada mereka.

Rabu, 07 Oktober 2015

#FFRabu - Perempuan Bergaun Pengantin Eropa Warna Putih

Suara gaduh tengah malam di rumah sederhana tipe 32 itu membangunkan tetangga. Berbondong – bondong mereka mendatangi rumah gaduh itu, termasuk aku. Dari balik pagar rumah itu, aku melihat seorang perempuan bergaun pengantin ala Eropa warna putih berdiri mematung di teras depan.

Selasa, 06 Oktober 2015

Surat Yang Tidak Pernah Aku Baca

Tengah malam aku terbangun. Tenggorokan serasa kering, haus. Aku lupa menaruh air putih di dalam kamar. Aku keluar kamar menuju dapur. Aku lihat lampu ruang tengah tempat aku dan teman – teman kos menonton televisi sudah padam. Kamar – kamar kos sepi, teman – teman pasti sudah dibuai mimpi semua. Segera aku percepat langkah kakiku ke dapur, segelas air putih dingin  aku ambil dari dispenser aku bawa ke kamarku.
Segarnya air putih dingin yang menyiram tenggorokanku membuat mataku berbinar terang. Tiba – tiba mataku tertuju pada sebuah amplop ukuran tanggung warna coklat yang tergeletak di meja belajarku. Amplop itu masih tertutup rapat.  

Rabu, 30 September 2015

#FFRabu - Sudah Kering Air Mata

Ilustrasi dari internet.

Suara kokok ayam sudah berganti dengan deru roda truk  yang melindas jalanan makadam desa itu.

Puluhan laki – laki membawa pacul, linggis, sekop, bergerak menuju tempat mereka menggantungkan nafkah yang hanya cukup untuk hari itu. Semakin banyak truk masuk ke desa mereka, semakin sering tenaga mereka di beli dan itu berarti dapur akan terus ngebul.

KANCIL

Adalah Kancil, binatang berkaki empat tidak lebih besar dari cempe , anak kambing, yang terkenal cerdik banyak akal seantero jagad raya hewan.

Adam Malik pun sangat bangga mendapat julukan Bung Kancil.


Di jagad raya hewan, Kancil selalu bisa terhindar dari bahaya dan tipu muslihat para binatang pemangsa yang lebih besar dan kuat.

Adalah http://www.arifkancil.com/ nama yang saya pilih untuk blog saya. Mengapa saya pilih nama Kancil dibelakang nama Arif? Sila baca di blog saya di bagian Prolog.

Adalah Salim Kancil....Pembantaian. Semoga syahid.

Pasuruan, 30 September 2015.

Selasa, 29 September 2015

ISENGNYA PRIA KESEPIAN

Istriku sedang ada tugas ke daerah lagi dan aku akan kesepian lagi sebulan ke depan. Malang bagiku jadi lelaki rumah tangga. Sialnya aku ini lelaki yang gampang tergoda jika tidak ada kegiatan sepanjang hari.

Memang istriku lah yang selama ini mencari nafkah dan aku mengurus segala keperluan rumah tangga kami. Pada awal pernikahan satu setengah tahun yang lalu, kami sudah sepakat atas peran kami masing – masing. Biasanya kalau ada istriku, aku akan sibuk mulai subuh sampai menjelang tidur malam hari. Saat ini adalah kali ke tiga istriku tugas ke luar kota.

Jumat, 18 September 2015

Satu Peluru Satu Nyawa


Dua puluhan meter di depan Jhon ada satu botol bekas minuman keras berjejer diatas pagar berduri. Dibawahnya berserakan pecahan botol dan puluhan selongsong peluru. 

Tangan kecil Jhon gemetaran memegang sebuah AK 47, mata kirinya dipicingkan sedang mata kanannya fokus pada sasaran. Wajahnya terlihat lelah.

Rabu, 09 September 2015

#FFRabu - Mantera

Mungkin sudah puluhan kali aku membaca naskah dialog yang terdiri dari tiga kalimat aneh itu. Tapi entah mengapa otak ini tidak mau menyimpan seluruh kalimat tersebut dalam memorinya. Tujuh kali take, tujuh kali pula koordinasi otak dan mulutku kacau balau.

“Aku kasih kesempatan sekali lagi. Kalau salah silahkan kembali dansa - dansi alay di Dahsyat,” kata pak sutradara.

Aku kerahkan segenap kemampuan otakku untuk menghafal tiga baris kalimat itu.

“Kamera..Rolling..Action!” aba – aba pak sutradara.

Konsentrasiku penuh pada dialog dan aktingku. Aku begitu menikmati tiga baris kalimat itu. Tiba – tiba  aku mulai menari.


“Dia sudah kerasukan penari ronggeng,” kata pak sutradara.
***
Ikut meramaikan #FFRabu di @MondayFF

Kamis, 03 September 2015

Ganti Player


Jam sembilan pagi kurang lima menit, Wito sudah menunggu di ruang tunggu BPR Kita. Satu – satunya BPR yang ada di kota kecamatan di selatan kota Malang. Di depan ada seorang security, laki – laki muda bersih tegap, yang sibuk dengan ponsel android lokalan. Di bagian teller, ada seorang perempuan muda. Di sebelah teller ada  ruangan tersendiri, mungkin ruangan bos BPR itu, masih kosong. Satu dua orang pegawai mulai berdatangan.

Rabu, 05 Agustus 2015

Aku dan Kamu.

Aku lihat jam di tanganku, pukul setengah enam sore. Peron itu semakin penuh dengan para pekerja yang akan naik kereta menuju rumah mereka masing – masing. Suara dari pengeras suara stasiun memberitahukan bahwa kereta untuk jurusan Kota Baru akan memasuki jalur dua. Ratusan orang mulai berkerumun mendekati jalur dua. Perlahan masuklah kereta ke jalur dua. Para calon penumpang saling berlomba mendahului masuk ke kereta yang masih berjalan pelan.

Kamis, 18 Juni 2015

Sepenggal Kisah Tentang Padusan, Kala itu.

Wo menyandarkan sepeda mininya ke pohon jambu kluthuk yang ada di samping rumahnya. Kemudian langkah kecilnya bergerak cepat menuju ruang tengah. Sibu telah menunggunya.

Kamis, 11 Juni 2015

Pertemuan Dengan Khidir

Temaram senja yang basah, rintik hujan masih setia menyambangi bumi.

Turun dari angkot itu, aku segera berlari menuju Masjid Khodijah. Aku tutupi kepalaku dengan tas kerja berbahan kalep atau kulit imitasi murahan.  Baju dan celanaku basah, juga tas kerjaku. Alhamdulillah, kepalaku hanya sedikit basah.

Senin, 25 Mei 2015

Surat Ndleminganku Buat Mi #2

Assalamualaikum Mi,

Hae, hae, hae.....seminggu sudah aku tak berkirim surat, seminggu pula umur kita bertambah.

He he he, kamu pasti akan meneriakkan ini, “Pasanganku jadowellll bangeetttttt.” Ha ha ha, bener kan tebakanku.

Sebenarnya ucapanmu itu malah memperlihatkan kalau kamu  jadowel banget juga, termasuk dalam angkatan bahagia pemirsa Berpacu Dalam Melodi di TVRI era Bapak Pembangunan, anggota Fans beratnya Bung Koes Hendratmo. Qiqiqiqiqi. Wis ah gojekannya, aku mau cerita lagi kelanjutan dari ceritaku minggu lalu. Baca ya..

Rabu, 13 Mei 2015

Surat Ndleminganku Buat Mi #1

Assalamu’alaikum Mi...

Apa kabar Mi? Semoga kamu sehat wal afiat di sana sebagaimana aku disini. Kalau tidak salah hitung, sudah empat purnama kita tidak berjumpa secara wujud. Hanya ndleminganku ini yang sangat beruntung bisa menemui mu secara nyata. Ndleminganku ini mungkin sudah ke sepuluh di empat purnama ini, atau mungkin yang ke dua belas? Ah entahlah, aku hanya berharap semoga saja kamu tidak bosan membaca ndleminganku yang wagu, ra mutu, lebay.

Oh ya Mi, kali ini aku tidak akan bahas masalah hubungan kita. Karena hubungan kita sudah sangat jelas. Sejelas matahari yang bersinar di siang hari.

Kali ini aku akan bercerita tentang tiga orang biasa yang pernah aku temui. Seandainya kamu tidak suka pun, tidak apa – apa. Ketidaksukaanmu atas isi ndleminganku ini tidak akan merubah penilaianku kepadamu.

Rabu, 29 April 2015

LAWAN KECU

Gerimis kecil sore itu mengiringi saya dan Bal keluar dari tempat parkir sepeda Lapangan Argopuri, satu – satunya lapangan badminton di kota kecamatan kami. Saya dan Bal tergabung dalam satu  klub badminton anak – anak yang berlatih tiap Jumat siang sampai jam lima sore.

Kamis, 16 April 2015

Es Lilin Saren


Aryo berjalan berjingkat – jingkat menuju ruang tengah. Gerakannya sangat halus, nyaris tak terdengar. Tiba – tiba dari arah dapur terdengar suara laki – laki dan perempuan sedang bercakap – cakap sambil berjalan menuju ke ruang tengah.

Aryo segera menghentikan langkahnya, dia menyembunyikan tubuhnya diantara sofa coklat gelap dan almari besar  yang berada di ruang tengah tersebut.

Rabu, 08 April 2015

Kebetulan Yang Menakjubkan

Detak jantung Mi berdegup keras. Aliran darahnya berpacu dengan hormon adrenalin yang melesat ke seluruh otot di tubuhnya. Sorot matanya teduh mengarah ke satu sosok di depannya. Secara tak sadar kedua tangannya mempermainkan sapu tangan warna ungu, warna yang sangat cocok dengan suasana hatinya saat itu.

Selasa, 31 Maret 2015

Ledre Soklat Ungu

“Wo, sini...Aku bawain makanan kesukaanmu,” kata Mi.

Mi berjalan mendekati Wo yang sedang asik bermain layangan di pinggir lapangan, atau tepatnya adalah tanah lapang  yang gersang akibat kemarau yang belum diguyur hujan.

Mi ndeprok di dekat Wo, matanya mengikuti gerak langkah Wo. Tak sekejap pun dia melepaskan pandangan dari Wo.

Senin, 23 Maret 2015

Ndleming Indah




1.               Ndlemingan ini muncul pada suatu sore sepulang kerja melihat seorang cowok ndepipis di kursi belakang bis ekonomi, sedang asik bermain gadget.

#Rindu Bidadari

Selamat sore bidadari ku terhebat
Hari ini telah aku tuliskan kata kata wagu di daun jati
dekat rumahmu
Entah kamu bisa menemukannya apa tidak
Kata - kata lebay nan gila
Semoga saja daun jati yang ada tulisanku tidak diambil
para ibu - ibu untuk bungkus tempe yang mereka jual di pasar jongke
Berbahagialah bidadariku terhebat, sibukkan dirimu dengan teman temanmu
sampai engkau pulas
Biarkan aku merindu dari waktu ke waktu


2.       Pada suatu pertandingan karate, saya melihat ibu yang khusuk berdoa.

#Ndremimil Doa

Perempuan berhijab motif kembang – kembang warna soklat ungu, duduk didepanku
Jari jemarinya menari diatas keypad virtual
Raut muka gelisah tergurat
Perempuan berhijab motif kembang – kembang warna soklat ungu memandang lurus ke depan
Ndremimil doa tuk ananda yang sedang berlaga


3.       Di depan Taspen Malang, Jumat waktu Magrib, perempuan muda mengantarkan teman laki – lakinya naik bis jurusan Blitar.

#Tiga hari Ke Depan

Hujan di sore menjelang senja
Angkutan umum ini membawaku menyusuri aspal yang basah
Aku lihat sepasang burung saling mendekat menghangatkan tubuh
Tiga hari ke depan hujan akan terus mengguyur hati
Dan sepasang burung kan terbang ke timur dan barat
Tiga hari ke depan rindu ku berlari menyusuri aspal yang basah


4.       Ndleming ra jelas, ra mutu tur wagu.

#Tidurlah Bunga

Ada satu bunga yang sedap dipandang
Bunga itu telah lama tumbuh di tempat khusus
Sering aku sebut nama bunga itu
Ada perasaan nyaman ketika aku sebut nama bunga itu
Ah.....betapa bodohnya aku, aku lalai menyiramnya
Ratusan kilometer dari tempatku duduk, rupa wangi bunga itu masih aku lihat
Aku masih sering sebut nama bunga itu
Sore ini hujan deras, bungaku tidur pulas



5.       Pulang kantor gerimis mengguyur, ada seorang bapak dengan gerobak sampah lewat di depanku. Didalam gerobak tidur pulas cucunya.

#Bahagiaku

Gerimis sore menjelang senja datang kepadaku
dengan segerobak bahagia
Sebahagianya kemarau kedatangan tetes hujan
Floopy disk yang aku putar tadi pagi masih menyimpan
Memori tawa canda, bicaramu yang cepat, ngeyilmu
Berharap tiap sore gerimis membawakan aku bahagia
yang cukup, tidak lebih tidak kurang.


catatan : jangan terlalu percaya pada asbabun nuzul ndlemingan diatas...

Rabu, 18 Maret 2015

Antara Stasiun Tugu dan Stasiun Kota Baru


Jarum jam menunjukkan pukul 06.45 pagi. Lobi  Stasiun  Tugu Yogyakarta sudah ramai dengan calon penumpang dan para pengantar . Di depan printer untuk mencetak tiket ada lima orang yang sedang mengantre. Seorang bule perempuan asik nglesot bersandarkan pilar lobi yang besar. Di dekatnya dua ransel besar tergeletak, di depan loket seorang cowok bule sedang antre membeli tiket. Cleaning Service dengan telaten menyapu lantai sampai ke kolong – kolong kursi. Para bapak – bapak penjual jasa tenaga menawarkan tenaganya untuk membawakan barang bawaan para penumpang.

Rabu, 11 Maret 2015

Piknik Dengan Spoor




Adik Jiddan dan Mak e

Spoor atau kereta api adalah moda transportasi yang sudah tidak asing lagi bagi saya. Dulu waktu saya masih TK nol kecil, kadang – kadang diajak Almarhum Bapak melihat spoor di Stasiun Purwosari, kira – kira jaraknya sepuluh menit perjalanan bersepeda ke arah utara dari rumah Mbah Kung yang kami tempati. Pertama kali naik kereta api pada saat saya TK nol besar, piknik ke Candi Prambanan bersama Bapak, Sibu , mas dan mbak saya. Itupun gratisan karena diajak oleh Pak De dan keluarganya, yang merupakan pegawai PJKA ( Perusahaan Jawatan Kereta Api, sekarang menjadi PT. KAI ). Yang masih saya ingat dari perjalanan itu penumpangnya berjubel, sesak, panas.

Jumat, 06 Maret 2015

Pada Suatu Masa



Seorang bocah laki – laki kecil memacu sepeda mini lawas memasuki pekarangan sekolah dasar swasta
Dadanya naik turun, mulut terbuka, mukanya merah dan berkeringat
Dihalaman sekolah teman – temannya sudah pada berbaris rapi mengikuti upacara bendera Senin pagi
Di depan pintu gerbang sekolah, seorang guru olah raga berwajah galak berdiri pongah.

Senin, 02 Maret 2015

Selasa, 24 Februari 2015

Surat Paijo Untuk Juminten



Foto : Argya's Doc


Jum, aku belum pernah seyakin ini tentang cinta putih tulus suci. 

Jum, kamu tau gak, hari – hari ini aku semakin semangat. Ibadahku, kerjaku, hidupku....gombal ya....?? Jawabannya adalah kata pertama yang ada di depan paragraf ini. Aku bersyukur masih diberi kesempatan ketemu kamu. Kamu masih lucu dan cerdas, masih bandel, masih gesit dan tangkas, sudah keliatan mak – mak eh..keibuan ding.  Tatapan matamu itu yang aku suka, seperti Bu Ainun, teduh banget.

Rabu, 18 Februari 2015

Setia

Mata Juminten merah , kelopak matanya bengkak. Sajadah tempat dia bersujud basah oleh air mata. Suara isak tangis yang tertahan, lirih terdengar di sepinya sepertiga malam. Segala keluh kesah dan beban yang mengganjal dihatinya, Juminten tumpahkan dihadapan Gusti Allah. Malaikat – malaikat pun pasti akan heran dan trenyuh mendengar rintihannya di sepertiga malam itu yang berbeda dengan malam – malam sebelumnya.

Jumat, 06 Februari 2015

Curcol Gak Jelas

Selamat malam.

 ( Tulisan ini saya buat di malam hari, setelah pulang kerja. Kalau sampeyan bacanya pagi hari atau siang hari, ya sampeyan ganti saja kata malam dengan pagi atau siang )

Jumat, 30 Januari 2015

Welcome To The Club



Mata Mas Prayit beberapa kali mencuri pandang ke arah ABG cowok dan cewek yang sedang asik masyuk di sebuah halte bis kota. Dua ABG berlainan jenis tersebut pastilah sedang dimabuk asmara. Mereka tidak memperdulikan orang-orang di sekitarnya. Mungkin mereka menganggap orang-orang di sekitar mereka itu hanyalah patung-patungan yang biasa ada di sawah-sawah untuk menakut-nakuti burung.