Pages

Cari

Jumat, 16 Januari 2015

Jangan Samakan Den BaGus Dengan Koruptor



 Apa yang terlintas dalam benak anda jika di depan ada tertulis kata “tikus”.

Pasti beragam tanggapan akan disampaikan, ada yang girap-girap ketakutan setengah mati, ada yang menganggap binatang yang menggemaskan, pintar, dan lucu seperti dalam film kartun Tom and Jerry, beberapa berpendapat sebagai hama yang susah dibasmi. Dan sebagian besar pasti mendiskripsikan sebagai hewan berbulu warna hitam yang menjijikkan, hidup di tempat kotor, yang mencari makan dengan jalan mencuri makanan dari tempat lain.

Pernah lihat tikus yang di Batu Secret Zoo gak? Wah itu benar-benar seram. Tikus segitu gedenya. Mungkin seukuran anjing pudel tapi gemuk. Kalau anda termasuk orang yang sangat phobia dengan tikus, saya sarankan jangan masuk Batu Secret Zoo, karena tikus – tikus raksasa tersebut letaknya di dekat pintu masuk. Anda pasti akan pingsan melihat tikus segeda gaban. Atau tutup mata anda rapat-rapat.

Saya termasuk orang yang setengah takut setengah jijik dengan tikus. Sama tikus mati saja saya masih tidak percaya kalau dia mati. Saya ambil kayu kemudian saya sentuh tikus tersebut dengan ujung kayu tersebut untuk memastikan bahwa tikus tersebut benar-benar sudah mati. Setelah tahu pasti tikus tersebut sudah mati, saya akan minta bantuan orang untuk mengambil mayat tikus tersebut agar dikubur jauh-jauh atau dibuang ke sungai saja. Biar tidak kembali ke rumah.

Gambar tikus juga sering dicetak besar-besar dalam jumlah banyak, di bawa oleh para mahasiswa dan para aktivis. Gambar tikus tersebut dihujat, di caci maki, di pisuhi, bahkan dibakar. Mereka , para tikus tersebut, dianggap sebagai representasi para koruptor. Saya belum pernah membaca asbabun  nuzul, sebab musabab mengapa tikus didentikkan dengan koruptor.

Untuk di daerah Jawa, tikus ini termasuk binatang yang di hormati oleh para leluhur. Para tikus itu mempunyai nama panggilan kesayangan, yaitu Den Bagus. Kurang lebih artinya adalah Tuan Ganteng.

Sudah gak usah protes. Para leluhur kita memang mempunyai sense of humor yang jauh diatas rata-rata. Mereka menamai klangenan atau barang kesukaan mereka dengan nama yang keren-keren. Kebo mereka namai Kyai Slamet, gamelan sekaten di Masjid Agung Surakarta mereka namai Kyai Guntur Madu. Dan lain sebagainya.

Tikus ini sama dengan manusia, mamalia, alias menyusui. Anak tikus berada dalam rahim induk tikus selama 21 hari, dan mereka para cindil tersebut akan disusui selama 21 hari pula. Oh ya, cindil-cindil itu juga sering diburu oleh para lelaki pemuja kejantanan, katanya bisa sebagai NOS yang akan menaikkan performa organ kejantanannya. Dan hebatnya, tikus betina bisa mengandung dan menyusui dalam waktu yang bersamaan. Tikus betina tersebut akan kawin lagi dengan tenggang waktu 48 jam setelah melahirkan.Wow......

Sampeyan gak percaya dengan fakta yang saya ungkap diatas? Silahkan nanya langsung ke Den Bagus.

Menurut seorang pengamat pertikusan yang bernama Om Imot, yang mengaku juga sebagai komika; mc kondang dari Jogja, tikus termasuk binatang malam atau nocturnal. Dia akan keluar mencari makan di malam hari, kalau siang hari mungkin tidur keles

Keberadaanya susah sekali untuk di hilangkan, yang bisa dilakukan adalah memanage keberadaannya. Om Imot menyarankan kalau malam hari diusahakan dapur rumah kita ( maaf bagi yang gak punya dapur ) sudah tidak ada piring-piring kotor, mangkok kotor, gelas kotor. Buang semua sisa makanan, masukkan makanan ke kulkas atau lemari makan. Tutup yang rapat. Dengan begitu diharapkan tikus tersebut berpikir “Anjrit, miskin banget orang ini. Tiap malam gak ada makanan. Pindah ke rumah sebelah aja deh.”

Jadi kalau anda ingin mengusir tikus dari rumah anda, coba saja tips dari Om Imot ini. Dan jangan kasih tahu tetangga anda tentang tips ini. Biar tikusnya move on ke tetangga sebelah.

Saya pernah ngbrol dengan seorang petani di Turen, mengenai hama tikus yang menyerang beberapa lahan pertanian di Turen. Marhen, nama samaran petani tersebut, bercerita kalau pas hama tikus melanda, obat tikus merek apapun tidak akan mempan. Kepintaran mereka mungkin melebihi apa yang kita bayangkan. Marhen pasrah saja. Tapi ada satu ritual yang sering Marhen lakukan yaitu, pada beberapa malam tertentu yang menurut Marhen sakral, Marhen akan menunggui sawahnya. Di tengah malam tersebut Marhen berkata “Sawahku ini untuk menghidupi anak-istriku, sampeyan boleh saja mengambil di sawahku, tapi tolong sisakan buat saya dan keluarga.”

Kata Marhen, beberapa kali dia bertemu dengan raja tikus. Warnanya abu-abu, badannya paling besar diantara tikus-tikus sawah lainnya. Sepertinya raja tikus tersebut faham dengan bahasa Marhen. Karena pada saat panen, yang biasanya Marhen mendapat 150 karung, saat ini Marhen disisakan 100 karung. Sedangkan tetangga yang lain hanya mendapat 10 karung, bahkan ada yang tidak disisakan sama sekali.

Saya manggut-manggut saja, membayangkan ngerinya bertemu dengan raja tikus di malam yang gelap gulita ditengah sawah yang basah.

Meskipun tikus ini dianggap sebagai binatang yang menjijikan, suka mencuri, tidak ada gunanya, tapi sebenarnya telah banyak memberikan inspirasi dan sumber rejeki banyak orang. Contohnya adalah Iwan Fals dan Iwa K. Berkat tikus nama mereka terkenal, pendapatan mereka mengalir deras. Iwan Fals dengan Tikus Kantor, Iwa K dengan Tikus-Tikus Got.

Ada lagi kegunaan tikus, yaitu sebagai kelinci percobaan eh sebagai tikus percobaan. Tikus yang biasa dipakai untuk percobaan adalah jenis tikus putih. Sebabnya adalah tikus ini seperti manusia yaitu menyusui dan dapat berkembang biak dengan cepat dan banyak, sehingga cocok untuk percobaan massal.

Saya kira, para aktivis anti korupsi harus mencari ikon baru sebagai representasi koruptor. Ini saya bukan membela para tikus loh, kan sudah saya ceritakan saya itu termasuk orang yang phobia tikus. Saya hanya mencoba melihat secara fair, mendudukkan tikus pada maqomnya.

Saya kasihan saja sama tikus yang selalu diidentikkan dengan para koruptor, pencuri uang rakyat. Tikus itu setahu saya tidak pernah mencuri barang yang berharga punya kita. Paling banter dia menggit lemari, menggigit sepatu, menggigit kabel. Mengapa tikus sering menggit? Karena untuk mengimbangi pertumbuhan giginya yang sangat cepat. Dengan sering menggigit tersebut membuat gigi tikus tetap pendek. Kalau tikus tidak rajin menggit, maka giginya akan tumbuh memanjang, berakibat tikus tidak bisa mingkem. Adalah sesuatu yang hina bagi kaum tikus jika mulutnya tida bisa mingkem gara-gara giginya terlalu panjang.

Saya berharap suatu hari nanti para aktivis anti korupsi duduk satu meja dengan para koruptor, membicarakan profil picture apa yang cocok untuk menggambarkan secara singkat tentang koruptor. Jangan lagi gambar tikus, kurang berwibawa.

Mungkin sampeyan punya ide gambar yang cocok untuk Den BaGus yang koruptor?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar