Pages

Cari

Selasa, 31 Maret 2015

Ledre Soklat Ungu

“Wo, sini...Aku bawain makanan kesukaanmu,” kata Mi.

Mi berjalan mendekati Wo yang sedang asik bermain layangan di pinggir lapangan, atau tepatnya adalah tanah lapang  yang gersang akibat kemarau yang belum diguyur hujan.

Mi ndeprok di dekat Wo, matanya mengikuti gerak langkah Wo. Tak sekejap pun dia melepaskan pandangan dari Wo.

Senin, 23 Maret 2015

Ndleming Indah




1.               Ndlemingan ini muncul pada suatu sore sepulang kerja melihat seorang cowok ndepipis di kursi belakang bis ekonomi, sedang asik bermain gadget.

#Rindu Bidadari

Selamat sore bidadari ku terhebat
Hari ini telah aku tuliskan kata kata wagu di daun jati
dekat rumahmu
Entah kamu bisa menemukannya apa tidak
Kata - kata lebay nan gila
Semoga saja daun jati yang ada tulisanku tidak diambil
para ibu - ibu untuk bungkus tempe yang mereka jual di pasar jongke
Berbahagialah bidadariku terhebat, sibukkan dirimu dengan teman temanmu
sampai engkau pulas
Biarkan aku merindu dari waktu ke waktu


2.       Pada suatu pertandingan karate, saya melihat ibu yang khusuk berdoa.

#Ndremimil Doa

Perempuan berhijab motif kembang – kembang warna soklat ungu, duduk didepanku
Jari jemarinya menari diatas keypad virtual
Raut muka gelisah tergurat
Perempuan berhijab motif kembang – kembang warna soklat ungu memandang lurus ke depan
Ndremimil doa tuk ananda yang sedang berlaga


3.       Di depan Taspen Malang, Jumat waktu Magrib, perempuan muda mengantarkan teman laki – lakinya naik bis jurusan Blitar.

#Tiga hari Ke Depan

Hujan di sore menjelang senja
Angkutan umum ini membawaku menyusuri aspal yang basah
Aku lihat sepasang burung saling mendekat menghangatkan tubuh
Tiga hari ke depan hujan akan terus mengguyur hati
Dan sepasang burung kan terbang ke timur dan barat
Tiga hari ke depan rindu ku berlari menyusuri aspal yang basah


4.       Ndleming ra jelas, ra mutu tur wagu.

#Tidurlah Bunga

Ada satu bunga yang sedap dipandang
Bunga itu telah lama tumbuh di tempat khusus
Sering aku sebut nama bunga itu
Ada perasaan nyaman ketika aku sebut nama bunga itu
Ah.....betapa bodohnya aku, aku lalai menyiramnya
Ratusan kilometer dari tempatku duduk, rupa wangi bunga itu masih aku lihat
Aku masih sering sebut nama bunga itu
Sore ini hujan deras, bungaku tidur pulas



5.       Pulang kantor gerimis mengguyur, ada seorang bapak dengan gerobak sampah lewat di depanku. Didalam gerobak tidur pulas cucunya.

#Bahagiaku

Gerimis sore menjelang senja datang kepadaku
dengan segerobak bahagia
Sebahagianya kemarau kedatangan tetes hujan
Floopy disk yang aku putar tadi pagi masih menyimpan
Memori tawa canda, bicaramu yang cepat, ngeyilmu
Berharap tiap sore gerimis membawakan aku bahagia
yang cukup, tidak lebih tidak kurang.


catatan : jangan terlalu percaya pada asbabun nuzul ndlemingan diatas...

Rabu, 18 Maret 2015

Antara Stasiun Tugu dan Stasiun Kota Baru


Jarum jam menunjukkan pukul 06.45 pagi. Lobi  Stasiun  Tugu Yogyakarta sudah ramai dengan calon penumpang dan para pengantar . Di depan printer untuk mencetak tiket ada lima orang yang sedang mengantre. Seorang bule perempuan asik nglesot bersandarkan pilar lobi yang besar. Di dekatnya dua ransel besar tergeletak, di depan loket seorang cowok bule sedang antre membeli tiket. Cleaning Service dengan telaten menyapu lantai sampai ke kolong – kolong kursi. Para bapak – bapak penjual jasa tenaga menawarkan tenaganya untuk membawakan barang bawaan para penumpang.

Rabu, 11 Maret 2015

Piknik Dengan Spoor




Adik Jiddan dan Mak e

Spoor atau kereta api adalah moda transportasi yang sudah tidak asing lagi bagi saya. Dulu waktu saya masih TK nol kecil, kadang – kadang diajak Almarhum Bapak melihat spoor di Stasiun Purwosari, kira – kira jaraknya sepuluh menit perjalanan bersepeda ke arah utara dari rumah Mbah Kung yang kami tempati. Pertama kali naik kereta api pada saat saya TK nol besar, piknik ke Candi Prambanan bersama Bapak, Sibu , mas dan mbak saya. Itupun gratisan karena diajak oleh Pak De dan keluarganya, yang merupakan pegawai PJKA ( Perusahaan Jawatan Kereta Api, sekarang menjadi PT. KAI ). Yang masih saya ingat dari perjalanan itu penumpangnya berjubel, sesak, panas.

Jumat, 06 Maret 2015

Pada Suatu Masa



Seorang bocah laki – laki kecil memacu sepeda mini lawas memasuki pekarangan sekolah dasar swasta
Dadanya naik turun, mulut terbuka, mukanya merah dan berkeringat
Dihalaman sekolah teman – temannya sudah pada berbaris rapi mengikuti upacara bendera Senin pagi
Di depan pintu gerbang sekolah, seorang guru olah raga berwajah galak berdiri pongah.

Senin, 02 Maret 2015