Pages

Cari

Rabu, 30 September 2015

#FFRabu - Sudah Kering Air Mata

Ilustrasi dari internet.

Suara kokok ayam sudah berganti dengan deru roda truk  yang melindas jalanan makadam desa itu.

Puluhan laki – laki membawa pacul, linggis, sekop, bergerak menuju tempat mereka menggantungkan nafkah yang hanya cukup untuk hari itu. Semakin banyak truk masuk ke desa mereka, semakin sering tenaga mereka di beli dan itu berarti dapur akan terus ngebul.

KANCIL

Adalah Kancil, binatang berkaki empat tidak lebih besar dari cempe , anak kambing, yang terkenal cerdik banyak akal seantero jagad raya hewan.

Adam Malik pun sangat bangga mendapat julukan Bung Kancil.


Di jagad raya hewan, Kancil selalu bisa terhindar dari bahaya dan tipu muslihat para binatang pemangsa yang lebih besar dan kuat.

Adalah http://www.arifkancil.com/ nama yang saya pilih untuk blog saya. Mengapa saya pilih nama Kancil dibelakang nama Arif? Sila baca di blog saya di bagian Prolog.

Adalah Salim Kancil....Pembantaian. Semoga syahid.

Pasuruan, 30 September 2015.

Selasa, 29 September 2015

ISENGNYA PRIA KESEPIAN

Istriku sedang ada tugas ke daerah lagi dan aku akan kesepian lagi sebulan ke depan. Malang bagiku jadi lelaki rumah tangga. Sialnya aku ini lelaki yang gampang tergoda jika tidak ada kegiatan sepanjang hari.

Memang istriku lah yang selama ini mencari nafkah dan aku mengurus segala keperluan rumah tangga kami. Pada awal pernikahan satu setengah tahun yang lalu, kami sudah sepakat atas peran kami masing – masing. Biasanya kalau ada istriku, aku akan sibuk mulai subuh sampai menjelang tidur malam hari. Saat ini adalah kali ke tiga istriku tugas ke luar kota.

Jumat, 18 September 2015

Satu Peluru Satu Nyawa


Dua puluhan meter di depan Jhon ada satu botol bekas minuman keras berjejer diatas pagar berduri. Dibawahnya berserakan pecahan botol dan puluhan selongsong peluru. 

Tangan kecil Jhon gemetaran memegang sebuah AK 47, mata kirinya dipicingkan sedang mata kanannya fokus pada sasaran. Wajahnya terlihat lelah.

Rabu, 09 September 2015

#FFRabu - Mantera

Mungkin sudah puluhan kali aku membaca naskah dialog yang terdiri dari tiga kalimat aneh itu. Tapi entah mengapa otak ini tidak mau menyimpan seluruh kalimat tersebut dalam memorinya. Tujuh kali take, tujuh kali pula koordinasi otak dan mulutku kacau balau.

“Aku kasih kesempatan sekali lagi. Kalau salah silahkan kembali dansa - dansi alay di Dahsyat,” kata pak sutradara.

Aku kerahkan segenap kemampuan otakku untuk menghafal tiga baris kalimat itu.

“Kamera..Rolling..Action!” aba – aba pak sutradara.

Konsentrasiku penuh pada dialog dan aktingku. Aku begitu menikmati tiga baris kalimat itu. Tiba – tiba  aku mulai menari.


“Dia sudah kerasukan penari ronggeng,” kata pak sutradara.
***
Ikut meramaikan #FFRabu di @MondayFF

Kamis, 03 September 2015

Ganti Player


Jam sembilan pagi kurang lima menit, Wito sudah menunggu di ruang tunggu BPR Kita. Satu – satunya BPR yang ada di kota kecamatan di selatan kota Malang. Di depan ada seorang security, laki – laki muda bersih tegap, yang sibuk dengan ponsel android lokalan. Di bagian teller, ada seorang perempuan muda. Di sebelah teller ada  ruangan tersendiri, mungkin ruangan bos BPR itu, masih kosong. Satu dua orang pegawai mulai berdatangan.