Mungkin sudah puluhan kali aku membaca naskah dialog yang
terdiri dari tiga kalimat aneh itu. Tapi entah mengapa otak ini tidak mau menyimpan
seluruh kalimat tersebut dalam memorinya. Tujuh kali take, tujuh kali pula koordinasi
otak dan mulutku kacau balau.
“Aku kasih kesempatan sekali lagi. Kalau salah silahkan kembali dansa - dansi alay di Dahsyat,”
kata pak sutradara.
Aku kerahkan segenap kemampuan otakku untuk menghafal
tiga baris kalimat itu.
“Kamera..Rolling..Action!” aba – aba pak sutradara.
Konsentrasiku penuh pada dialog dan aktingku. Aku begitu
menikmati tiga baris kalimat itu. Tiba – tiba aku mulai menari.
“Dia sudah kerasukan penari ronggeng,” kata pak sutradara.
***
Ikut meramaikan #FFRabu di @MondayFF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar