Suasana hening dini hari itu
menyelimuti ruang tengah Istana Negara. Tiga orang jenderal duduk dihadapan
seorang presiden yang sedang sakit, lemah tak berdaya. Asap rokok tak henti –
hentinya keluar dari mulut pak presiden.
Seorang jenderal yang
berwajah kalem dan sumeh sedang mendiktekan konsep surat kepada dua orang
jenderal juniornya.
Wajah pak presiden geram, digigitnya
bibirnya, menahan amarah.
Pak presiden mengambil
konsep surat itu dan membacanya pelan dan teliti.
“Tanda tangani saja Bapak
Presiden!” Kata jenderal senior.
“Beraninya kamu memerintah
aku To!”
Suara pistol di kokang jelas
terdengar di keheningan dini hari itu.
Jenderal senior
tersenyum puas, pak presiden makin lemas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar