“Pegang tangan Ayah.”
Ke dua laki – laki beda usia
itu berjalan bergandengan tangan menyusuri jalan tanah yang basah setelah hujan
hampir seharian.
Aku berjalan dibelakang
mereka, pandanganku tak pernah lepas dari polah tingkah mereka berdua.
“Hati – hati, jalannya
licin!” teriakku pada mereka.
Hari ini kami membawa Adek
ke kampung halaman suamiku. Adek sangat suka menikmati kehidupan di kampung halaman
suamiku. Biasanya pagi – pagi Adek pasti mengajak suamiku berjalan – jalan di
pematang sawah. Mencoba memancing ikan di sungai yang airnya mulai habis. Tidur
– tiduran di gubug tengah sawah. Atau ikut berteriak – teriak menghalau burung
emprit yang mematuk padi yang mulai menguning siap untuk di panen. Kedatangan
Adek kali ini sudah lain. Adek selalu minta digandeng dan di gendong sama suamiku.
Sudah tidak ada lagi aktivitas Adek seperti yang dulu.
Sebulan yang lalu setelah
bangun pagi, tiba – tiba mata Adek berwarna merah dan Adek menangis terus
karena Adek melihat kami berwarna hitam. Semua yang dilihat Adek hanya satu
warna, hitam.
Kamipun membawanya ke
Puskesmas dekat rumah kami. Katanya sih gejala sakit mata biasa, dikasih obat
tetes mata dan vitamin A. Tapi sampai tiga hari lebih mata Adek semakin parah,
semuanya kian hitam. Hingga kemudian Adek dirujuk ke dokter spesialis mata di
kota M.
“Di keluarga Bapak atau Ibu
ada yang pernah sakit seperti Adek ini?” tanya dokter spesialis mata itu.
“Ada Dok, almarhumah istri
saya yang pertama. Ibu Adek,” jawab suamiku.
“Saya sarankan segera bawa
Adek ke rumah sakit mata, ini perlu penanganan sangat serius dan segera.
Menurut diagnosa saya, Adek terkena kanker retinoblastoma.”
Sore yang basah, di atas
pusara Mbak Endang, Mas Joko khusuk berdoa dan mendekap erat Adek. Mas Joko
tidak mau kehilangan untuk kedua kalinya.
***
Catatan :
Retinoblastoma adalah kanker
mata ganas yang menyerang anak – anak, biasanya disebabkan karena keturunan.
Terinspirasi cerita teman "M",
yang anaknya temannya divonis kanker retinoblastoma. Semoga Allah memberikan
yang terbaik bagi mereka. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar