Suaranya yang serak parau
sangat ditakuti orang – orang. Tiap terdengar suaranya di malam hari, orang –
orang segera masuk ke rumah masing – masing. Berdoa khusuk berharap malam ini
bukan urutan mereka diambil mahluk tersebut.
“Nanti malam akan aku
tangkap mahluk itu.” Kata Parjo.
Anak Parjo yang masih bayi, salah
satu korban penculikan mahluk itu.
Kwak..kwakkk...kwaaakkk.
Sekelebat bayangan hitam
meluncur di angkasa.
Parjo konsentrasi penuh
menajamkan pancainderanya.
Tiba – tiba mahluk itu menyerang Parjo.
Beetttt.....sabetan Parjo
mengenai sayap mahluk itu.
Darah segar mengucur, dan
mahluk itu terbang ke atas rumah Pak De Tur.
Keesokan harinya tangan
kanan Pak De Tur terlihat dibebat perban
Tidak ada komentar:
Posting Komentar