Ketika Aku disini, dan Kamu
selalu menari – nari, meliuk – liuk kan semua gemulai tubuhmu di depan , belakang,
atas, bawah , pandanganku.
Ketika Aku disini, dan kata –
kata mu menelusup masuk ke kupingku, membisiki ku sepatah dua patah kata indah
membuai mesra harapan.
Ketika Aku beranjak, dan
Kamu bersorak. Kita bergerak menengadahkan tangan serentak tak pernah berhenti.
Ketika Aku terantuk – antuk,
menghitung waktu enam jam lebih, Kamu tak lelah ndremimil pinta Sang Kuasa.
Ketika Aku dan hujan bertemu
di suatu malam, Kamu hantarkan rindu dalam sebuah bungkusan indah.
Ketika Aku, Kamu, hujan
dalam satu dimensi,
Harum bunga, kicau indah burung, rupa warna pelangi,
lezatnya selat Solo, tumpang, segarnya anggur, semuanya membaur.
Ketika lima jam di kota kita
usai, Aku dan Kamu tak usai asa.
***
Thanks to Abenk, yang telah mengijinkan saya memakai foto bidikannya yang keren banget.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar