Sekitar sebulan yang lalu,
saya melihat di halaman group FB Rumah Pena Inspirasi Sahabat ( Rumpies The Club ) ada
sebuah buku, yang menurut saya, judulnya sudah menggelitik di benak saya. Sebut Aku Iblis.
Judul tersebut mengadung 5 W
+ 1 H bingits. Membuat penasaran yang melihatnya. Buku tersebut ditulis oleh
Mbak Fitri Manalu, yang merupakan admin dari Rumpies the Club. Segera saja Saya
menghubungi Mbak Fitri , minta dikirimi ( harap dibaca : beli ) satu buku
tersebut.
Buku setebal 119 halaman itu
merupakan kumpulan cerpen dari Mbak Fitri Manalu, yang terdiri dari 20 cerita
pendek. Sebut Aku Iblis menempati urutan pertama.
Sebut Aku Iblis, mengisahkan
seekor iblis yang selama ratusan tahun telah bekerja dengan baik menggoda
manusia untuk berbuat jahat. Sorak sorai gembira, ketika melihat para manusia
bergelimpang penyesalan. Hingga suatu waktu produktivitas iblis tersebut
menurun. Dia merasa jemu dengan segala apa yang telah dia kerjakan.
Sore hari di suatu taman,
iblis tersebut mendengar tangis seorang perempuan. Kemudian apakah yang akan
dilakukannya?
Di sampul buku tersebut
terdapat sebuah kutipan sebagai berikut :
Tapi
aku iblis bodoh yang akhirnya jatuh dalam perangkap cinta. Lalu membawa lukanya
pergi diam – diam saat semuanya harus berakhir. Menahan pedihnya sendiri.
Sebelum menghilang bersama angin.
Apakah Iblis akan iba dan
jatuh hati kepada perempuan yang menangis di bangku taman itu. Dan kemudian
menjadi mualaf? Maaf, dengan berat hati saya tidak bisa menceritakan akhir
kisah iblis tersebut. Ada ratusan alasan mengapa saya tidak bisa menceritakan
disini. Yang paling utama adalah , kasihan para calon pembaca karena mereka nanti
sudah tidak surprais lagi.
Membaca kumpulan cerita
pendek ini, kita akan dibawa masuk ke dialog – dialog romantis, lincah, asik.
Juga imaji kita dibawa ke tempat – tempat yang syahdu, indah lewat deskripsi
Mbak Fitri yang detil.
Dari dua puluh cerita pendek
ini, warnanya hampir sama. Seperti warna langit sore hari ketika akan hujan.
Cinta dan agak muram. Saya belum sempat mengkonfirmasi kesimpulan saya ini ke
Mbak Fitri. Kalau kesimpulan saya salah, saya minta maaf Mbak. Kalaupun benar,
juga tidak masalah. Sah – sah saja.
Untuk teman perjalanan atau
teman ngopi, dari pada anda sibuk dengan gadget teman anda, sangat disarankan
untuk membaca buku ini.
Dari catatan saya, ada satu
kesalahan Mbak Fitri. Yaitu, mengapa buku yang dikirim ke saya tidak ada tanda
tangan penulisnya. Itu saja.
Selamat membaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar