Dua cangkir kopi hitam
pahit, Ibu letakkan di meja ruang tamu.
“Monggo diminum kopi
pahitnya Pak Wedi,” kata Bapak.
Segera mulut Pak Wedi
menyesap kopi hitam pahit bikinan Ibu. Kumisnya yang tebal, basah oleh kopi.
Mata Pak Wedi membelalak merasakan sesuatu yang nendang di kerongkongannya.