Pages

Cari

Kamis, 03 Maret 2016

#FFKamis - Kopi Pahit

Dua cangkir kopi hitam pahit, Ibu letakkan di meja ruang tamu.

“Monggo diminum kopi pahitnya Pak Wedi,” kata Bapak.

Segera mulut Pak Wedi menyesap kopi hitam pahit bikinan Ibu. Kumisnya yang tebal, basah oleh kopi. Mata Pak Wedi membelalak merasakan sesuatu yang nendang di kerongkongannya.

Pak Wedi mengeluarkan stofmap biru dari dalam tas kulitnya. Dibukanya, sekilas terlihat tulisan Surat Perjanjian.

Bapak menyalakan rokok kreteknya, menghembuskan asapnya ke udara. Matanya menerawang kosong ke langit – langit rumah.

Dengan gemetar, Bapak menyerahkan sertipikat tanah kebun kopi warisan Mbah Kakung seluas 5 hektar kepada Pak Wedi.

Bapak kalah dalam pemilihan kepala desa.

Ibu menangis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar