Foto : @pranandiord |
Perhelatan Kemenkeu Mengajar
2 baru saja usai. Acara yang digelar hari Senin tanggal 23 Oktober 2017,
berlangsung serentak di 29 Propinsi, 51 Kota / Kabupaten seluruh Indonesia, 138
Sekolah Dasar, 1.230 rombongan belajar, 36.614 siswa, dan 2.500 an Relawan.
Euforianya masih bisa kita lihat dan rasakan di Instagram, Facebook, Youtube,
Steller, blog, obrolan grup WA, diskusi di pinggir jalan ( kalo di tengah jalan
di tabrak. )
Di tahun 2016, Kemenkeu
Mengajar 1 hadir di 6 kota Indonesia yaitu Banda Aceh, Jakarta, Balikpapan,
Makassar, Denpasar dan Sorong. Dengan 600 relawan yang tersebar di 35 Sekolah
Dasar.
Lonjakan yang sangat cadas. Saya
tidak akan menganalisa mengapa bisa begini begitu, karena sadar diri nggak
kompeten blas.
Kemenkeu
Mengajar Ternate
Tahun 2017 ini, Kemenkeu
Mengajar pertama kali di adakan di Ternate. Yang terpilih sebagai Koordinator
Kota adalah Mas Sidiq Gandhi dari Bea Cukai Ternate. Tahun 2106, Mas Sidiq pernah
ikut KM 1 di kota Jakarta, sehingga KM Pusat sangat tepat memilih Mas Sidiq
sebagai Koordinator Kota KM Ternate.
Menurut keterangan Mas
Sidiq, target awal relawan KM Ternate hanya 8 relawan dengan 1 Sekolah Dasar. Ketika
di bulan Agustus dibuka Pendaftaran Relawan Panitia, Pengajar, dan
Dokumentator, tak disangka ada 50 lebih calon relawan yang mendaftar. Bulan
Oktober diumumkan relawan KM Ternate yang diterima 56 orang. Sehingga
diputuskan ada 3 Sekolah Dasar yang akan dijadikan tempat para relawan
menginspirasi. Yaitu SDN 2 Ternate ( 18 Relawan ), SDN 44 Ternate ( 21 Relawan
), dan SDN 4 Tobelo ( 17 Relawan ). Untuk Tobelo dikomandani Mas Syahroni dari
Kantor Pajak Tobelo, di bawah Koordinator Kota KM Ternate.
Yang mengejutkan ternyata
banyak relawan yang berasal dari luar Ternate. Bapak Erwin Situmorang ( Kepala
Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta ), Mas Arif Rahman Hakim ( Kepala Seksi di
Kantor Bea Cukai Marunda Jakarta Utara ), Mbak Bernadeta Farida ( Kantor Pajak
Klaten ), Mas Dion Antariksa ( Kantor Perbendaharaan Kupang ), Mas Dita
Suryadinata ( Kantor Pajak Bitung ), Mbak Effi Maulani ( Kantor Wilayah DJPB
Jawa Barat ), Mbak Safianty Anwar ( Kantor Lab. Bea Cukai Jakarta ), Mas Yogi (
KP2KP Labuha ), Mas Wachid ( KP2KP Tidore ), Mas Ryan ( KP2KP Sanana ).
Fasilitator
Pada KM 2 Ternate ini saya
diberi kesempatan menjadi Fasilitator di SDN 44 Ternate. Untuk SDN 2 Ternate
yang menjadi Fasilitator adalah Mas Sidiq.
Mengapa saya mau menjadi
Fasil? Karena saya belum pernah menjadi Fasil. Beberapa kegiatan kerelawanan
yang pernah saya ikuti, seperti Kelas Inspirasi Halmahera Selatan, TNT 1000
Guru Malut, TNG 1000 Guru Malut, selalu menjadi relawan pengajar. Eh jangan di
bayangkan saya jago ngajar lo yah. Tetep saja saya gak bisa menguasai anak –
anak kelas 1 SD. Ilmu andalan saya kalo menghadapi anak – anak kelas 1, mereka
saya minta ngajari tari Soya – Soya. Dan kemudian saya ikutan soya – soya sambil
bikin rusuh.
Tugas saya sebagai Fasil
adalah sebagai penghubung antara Relawan dengan SDN 44. Diantaranya memberikan
informasi mengenai keadaan sekolahan, para murid, para guru. Mengatur jadwal
para relawan masuk kelas, menyesuaikan susunan acara kita dengan sekolahan. Mengarahkan
relawan untuk berbuat apa, kapan jadwal istirahat, kapan jadwal makan...
Sesuai petunjuk baku KM
Pusat, bahwa tugas relawan dikelas nantinya harus menyampaikan tiga hal. Sesi I
memperkenalkan Kementerian Keuangan. Para relawan diharapkan dapat
memperkenalkan tugas mereka kepada anak – anak SD dengan bahasa yang dapat
dimengerti dengan mudah oleh mereka. Dan ini tentunya tidak mudah.
Sesi II menanamkan nilai –
nilai kebaikan. Misalkan berkata sopan, berlaku jujur, rajin solat. Dan
sebagainya.
Sesi III berbagi motivasi
dan inspirasi dalam meraih mimpi.
Sebelum masuk sesi – sesi tersebut,
para relawan mengikuti upacara bendera di halaman sekolahan bareng dengan para
murid. Sebagai Pembina Upacara dari relawan yaitu Bapak Musafak ( Kepala Bea
Cukai Ternate ). Adalah suatu kehormatan
bagi Pak Musafak bisa sebagai Pembina Upacara anak – anak SD. Karena ini adalah
kejadian langka, mungkin sekali seumur hidup beliau.
Di amanatnya, Pak Musafak
menyampaikan bahwa para relawan tidak akan mengajar matematika, bahasa
Indonesia, IPS, dan sebagainya. Pada hari ini relawan akan mengajak anak – anak
bergembira sambil menginspirasi mereka. Beliau berharap suatu saat nanti ada 1
anak diantara 388 yang hadir saat ini, akan menempati kursi Pak Musafak.
Setelah upacara dilanjutkan
dengan penampilan dari para murid. Ada yang menampilkan tari Soya – Soya,
permainan anak, Pramuka, deklamasi.
Inspirator
Suasana chaos terlihat di
tiap – tiap kelas. Para relawan berusaha mengatasi situasi dengan cara mereka
masing – masing. Pak Arif Setywantika ( Kepala Kantor Lelang Ternate ) yang
berduet dengan Pak Musafaka, mukanya terlihat tegang. Anak – anak kelas 5 yang
duduk lesehan sebagian besar tidak mengacuhkan keberadaan para pejabat eselon 3
tersebut. Padahal kalau di kantor, titah mereka adalah sendiko dawuh. Pak Musafak sampai merelakan kopiah Bea Cukai yang
ada tanda bintang, dipakai anak – anak secara bergantian. Yang penting mereka anteng.
Keadaan sedikit bisa
dikuasai ketika Pak Ariftika mengajari mereka cara lelang. Pertama Pak Ariftika
membagikan uang specimen kepada mereka yang bisa menjawab pertanyaan yang
diajukan Pak Ariftika. Kemudian uang tersebut digunakan untuk membeli mobil
mainan dengan cara lelang.
Keadaan kembali chaos ketika
yang gak kebagian uang merangsek maju mencoba melakukan penetrasi kepada Pak
Ariftika. Seru....
Kids
Jaman Now
Pada sesi III, anak – anak diminta
menuliskan cita – cita mereka di kertas origami yang dilipat menjadi pesawat.
Seluruh anak berkumpul di lapangan dengan membawa pesawat dari kertas tadi.
Lima – enam bocah cewek bau
kencur merubung seorang relawan muda dari Bea Cukai Ternate, Mas Putra namanya.
Entah apa yang mereka perbincangkan.
“Satu, dua...tigaaaa!!!” Aba
– aba Pak Musafak.
Meluncurlah ke udara pesawat
kertas warna warni yang bertuliskan cita – cita mereka. Derai tawa keluar dari
bibir bocah – bocah. Ketika pesawat menghunjam ke bumi, mereka berlarian
berebut mengambil pesawat tadi.
“Cita – citanya apa Adek?”
Tanya saya. “Brimob.” Jawabnya.
“Kalau ngana p cita – cita apa?”
Tanya saya kepada yang lain. “Polwan.” Jawab bocah cowok.
“Hmmm..Kalau kamu apa?”
Tanya saya lagi. “Petinju.” Jawabnya sambil mengepalkan ke dua tangannya.
Mungkin di Kemenkeu Mengajar
7, baru ada yang punya cita – cita pegawai pajak, pegawai bea cukai, pegawai
perbend, pegawai lelang.
Dari kami untuk negeri.
Ignition doesn’t provide telephone assist, but new sign-ups can count on white-glove service via stay chat and e mail. You’ll have to fulfill 25x wagering necessities throughout the board. Notably, NeoSurf 바카라사이트 and crypto depositors will claim an additional 20% bonus.
BalasHapus