Pages

Cari

Senin, 27 Juli 2020

Bacarita Ngogu Adat Ternate




Sabtu tanggal 25 Juli 2020 kemarin saya diajak nge host via Google Meet sama Lieke , seorang manager hotel di Ubud yang merupakan pegiat Kelas Inspirasi Bali yang sudah tersohor. Kalau menurut saya bukan ngajak sih, tapi nodong. Sabtu siang di telpon, sedangkan acaranya sabtu malam. Saya iya in aja, daripada saya bengong di kamar sendirian. Ditodong tapi pasrah.

Acara ini berawal dari keresahan warga dunia maya penghuni WAG Kelas Inspirasi Ternate #1 yang telat atau tidak sempat ikutan diskusi daring Telusur Rasa Online yang dibikin oleh Parti Gastronomi dengan tajuk Gohu Hingga Sagu Dari Maluku. Dimana salah satu narsumnya adalah Dr. Maulana Ibrahim dari Ternate. Di WAG KIT lebih familiar di panggil Kak Molid.


Pada poster yang di sebar di berbagai platform medsos diberi judul oleh Lieke “ Belajar Dari Makanan Adat Ternate.”
Karena diskusi ini tidak direkam, saya akan mencoba mengingat – ingat apa yang menjadi bahan diskusi ciamik ini. Menurut  Kak Molid, untuk mendapatkan ilmu itu harus ada effortnya, meluangkan waktu mendatangi majlis ilmu, makanya bacarita  daring ini sengaja tidak direkam. Mohon dikoreksi kalau ada yang salah, atau ditambahi kalau ada yang kurang.

Kak Molid membuka presentasi dengan menampilkan tema Ngogu Adat Ternate.

Yang saya tangkap, Ngogu Adat adalah segala hal mengenai kuliner Ternate, mulai dari cara memasak, penyajiannya, siapa yang boleh menyajikan, jumlah sajiannya, letak makanan tersebut, hiasan sajian tersebut, dan lain sebagainya yang mempunyai filososi mendalam.

Pada jamuan makan di acara pernikahan , Ngogu Adat nya beda dengan pada saat Tahilan, Aqiqah, dan acara penting lainnya.

Setelah presentasi yang sangat – sangat menarik, segmen selanjutnya adalah diskusi yang tak kalah menariknya. Ada banyak rasa pengin tahu yang meluap – luap di benak peserta diskusi. Yang sebagian besar peserta diskusi adalah awam di dunia kuliner dan sejarah, tapi sangat tertarik akan hal tersebut.

Ada beberapa pertanyaan yang saya ingat , meskipun redaksinya saya ubah :
1. Ternate terkenal dengan penghasil rempah, tapi mengapa masakan Ternate tidak seperti masakan Padang yang kaya rempah ?
· Budaya orang Ternate salah satunya adalah kesederhanaan. Sampai pada hal makanan pun, bumbu yang dipakai tidak banyak.
2. Apakah nasi kuning itu asli makanan Ternate, karena makanan pokok masyarakat Indonesia Timur adalah ubi, sagu. Padi itu adalah pengaruh dari Jawa.
· Menurut hasil penelitian, sekitar tahun 1400 an di Halmahera sudah ada tanaman padi. Belum diketahui apakah itu ditanam oleh orang Jawa yang ada di Halmahera atau asli ditanam oleh orang Halmahera.
·   Ada yang berargumen bahwa sego itu berasal dari kata sagu. Sehingga mungkin saja dahulu di seluruh Indonesia makanan pokoknya adalah sagu.
3. Kalau di Jawa, nama makanan itu mempunyai makna. Seperti kupat yang berarti ngaku lepat ( mengaku salah ), atau lontong yang berarti olo ne wis kotong ( aibnya sudah sirna ). Bagaimana dengan di Ternate ?
·  Secara nama belum banyak yang diketahui. Baru satu yaitu kue Pelita atau Lalampa ( lampu – lampu ). Biasanya dimakan pada saat berbuka puasa, sehingga setelah berbuka, hatinya akan bersinar seperti pelita atau lampu.
·  Maknanya ada dalam bahan, rasa dan bentuk makanan.
4. Apa rempah dan makanan kesukaan keluarga Kedaton Ternate ?
· Semua makanan rakyat Ternate adalah makanan keluarga Kedaton Ternate juga.

Dari bacarita yang tak terasa lamanya 3 jam lebih tersebut, ada beberapa pernyataan dari teman – teman bacarita yang menemukan potongan – potongan puzzle yang selama ini kosong. Misalkan dari Bang Almastice yang menemukan hubungan Ternate dengan Ambon, Ende karena ada beberapa tempat atau makanan yang namanya mirip.

Misalkan juga tentang nama kudapan Batata yang ditemukan juga di Portugal, kudapan Panada ditemukan juga di Philipina.

Ada dua kemungkinan, Orang Ternate telah mempengaruhi budaya mereka selama berabad – abad, atau Ternate yang dipengaruhi oleh mereka.

Ada tambahan khasanah ilmu, hubungan Ngogu Adat dengan ekoteologi dari Ustad Arbain. Apa itu ekoteologi dan bagaimana hubungannya dengan Ngogu Adat? Biar nanti dijelaskan sendiri oleh Ustad Arbain di kolom komentar. Saya takut salah menjelaskannya Ustad…..

Sharing ilmu dari jojaru Ternate, Iin Tomaito, yang marganya merupakan marga pertama yang mendiami Ternate. Sharing mengenai pengolahan kopi rempah dan air guraka.

Hingga akhirnya rasa lapar dan ngantuk yang menyudahi bacarita malam minggu tersebut.

Sampai bertemu bulan depan, dengan tema obrolan anti mainstream yang komplet mulai dari balungan, jeroan, sampai dagingnya, dengan host yang lebih dangdut.

7 komentar:

  1. Betapa kayanya negeri ini..
    Semoga semakin banyak yg menggali dan melestarikan budaya kita, termasuk kuliner lengkap dg filosofinya

    BalasHapus
  2. Salut buat kanda maulana, lieke & babe πŸ‘πŸΌπŸ‘πŸΌ Jadi rindu mkn popeda & colocolo 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi Kak Molid dan Ngana satu fam Ibrahim ya? Masya Allah.....

      Hapus